Minggu,11Juli

Untukmu Bulan

Sejujurnya
Bukan untukmu bulan
tapi
Padamu Bulan
Hati ini ingin sangat aku labuhkan
Lautan sudah tak punya ombak yang menggetarkan
Samudra,, ah ia juga tak sanggup memebendung luberan lendir kesedihan

La Tahzan, kau ingat buku itu bulan?
Sekarang hanya hamparan kata-kata klise tertulis di atas kertas bungkus kacang
Padamu bulan
Ingin sangat aku lumat semua kepedihan
Aku tak menulis catatan untukmu bulan
Ini uraian air mata "kebahagian"
Bulan kau harus percaya aku bersungguh
Berikan aku contekan apa yang harus aku lakukan
Tapi aku juga bersungguh bimbang ketika kau berkelakar untuk siapa aku lakukan
Untuk dia? atau untuk aku? tanyamu bulan
Bimbang itu pun segera menghinggapiku untuk kesekian kali
Aku tak tahu jangan kau desak aku untuk yang satu ini

Begini saja tolong tanyakan apa ia juga mengendapkan rasa yang aku simpan
Tolong bulan kali ini saja, padamu bulan
Aku sudah malu meminta Tuhan
Aku juga pasti gugup dan grogi menceritakan ini kepada tuhan
jadi lakukan saja apa yang aku minta
kau setuju kan bulan..?!

Sampaikan dendangku tentang dia yang mengisi setiap ruang mataku
Juga hasratku untuk tinggal lebih lama disebuah ruang di rumah hatinya
Dan juga sperti manusia biasa tak ingin kecewa
Karena kau bilang juga Ia sering main mata melupakan yang ia punya

Terakhir, kali ini aku ikuti nasehatmu bulan yang sedari dulu ada di tong sampahku
Jika ada niat apalagi hasrat untuk menulis cerita dia, tutup saja buku itu untukku
Karena aku tak bisa berbagi buku, karena juga aku tak pernah memaksa
Untuk sekedar menulis status hubungan denganku di info facebook mu
Jadi katakan kepadanya seperti yang kau sampaikan malam itu bulan
ketika secangkir kopi menemani lamunanku yang terindah

0 comments:

Posting Komentar