Tentang Tuhan dan Akal
Pertama-tama saya ingin mengatakan bahwa umat islam telah sampai pada titik kedewasaan penciptaan, titik klimaks evolusi agama (jika istilah ini diterima), islam telah menjelma dan dipilih tuhan menjadi titik kedewasaan umat manusia, akhir dari perjalanan keberagamaan monoteisme.Islam adalah bentuk terakhir dari keberagamaan yang tidak hanya mengakhiri kerpercayaa terhadap sihir dan hal-hal mistis tapi juga menitipkan "kekuasaan' kepada akal seiring terhentinya wahyu, sebuah klaim yang didengungkan dari awal bahwa tidak ada agama/ wahyu dan nabi (sebagai perantara tuhan dan manusia) lagi.
saat ini akal tidak perlu lagi menunggu petunjuk langsung ilahi, karena wahyu telah tamat.
akal "kemanusian" sudah meleawati bentuk-bentuk keberagamaan ibrohimiah yang menjadi sebuah etape dan tangga yang niscaya dilalui menuju kemandirian ke arah kedewasaan, ke arah kesadaran tentang kedaulatan kemanusian dirinya, ke arah hakikat yang sebenarnya tentang tugas dan kewajiban yang dibebankan kepadanya dalam alam ini, ini adalah titik dimana tuhan (dengan terhentinya wahyu) merasa bahwa akal mencapai kewedewasaannya, titik dimana akal tidak membutuhkan wahyu tuhan secara verbal melalui lisan seorang rasul.
0 comments:
Posting Komentar